sendirian berdiri dan menatap langit yang biru
tanpa matahari yang menghangatkan..
itu yng selalu kau lakukan...
hamparan salju kemana pun kita melangkah..
udara yang mengoyak tulang belulang karena dinginnya..
namun kau tetap menungguku disini...
air mataku mengalir tapi tak jatuh..
melihat tubuhmu yang sudah hampir membeku..
kucoba menghangatkanmu dengan tubuhku
tapi tak berhasil...
ku memelukmu dengan kuat dan menangis sebisaku
aku tak dapat lakukan apapun....
yang kutau hanya ku ingin kau kembali hidup..
kau mulai tersenyum..
senyum termanis yang pernah kau berikan padaku..
walau begitu itu tak dapat menutupi kesakitanmu..
sejenak ku terbuai oleh senyummu
namun kutersadar karena cairan hangat di tanganku..
cairan merah.. bukan, itu darah...
kau terluka parah namun kau tetap menungguku disini...
kenapa?
kenapa hanya karena sebuah janji kecil kau seperti ini..
kau hanya tersenyum mendengar tangisku itu
sekecil apapun sebuah janji, akan terasa besar jika kau dapat menepatinya
jawabmu...
ku hanya bisa menjerit saat kau menutup mata..
tapi semua terhenti saat kau menempelkan telunjukmu dibibirku...
"ssstt " kau menggeleng pelan....
salju di sekitarku menjadi merah....
kau meraih segenggam salju dan meremasnya...
dan kau bilang.. "jika ini hatimu apa yang ku lakukan"
aku tak dapan menjawab kecuali mengambilnya...
dan kau menjawab...
jagalah hatiku baik baik....
.............
walau kini kau telah tiada
namun hatimu tetap ada....
dia hidup dan terus berdetak disini...
didalam rongga dadaku....
.....
dedicated to : Aeza Linciff Stagglet